Poligami

Kalau misalnya suamiku poligami.
Aku gak akan melarang dia, sih. Tapi aku akan kasih tahu dia apa konsekuensi kalau dia melakukan poligami.

1. Aku bakal mendatangi dengan dengan senyum yang paling tulus. Kemudian aku bilang, "Makasih, ya, kamu sudah pernah menjadi alasan aku bahagia, dan makasih banyak juga, karena kamu sekarang menjadi alasan aku menderita. Selamat mengalami ketidaktenangan sepanjang hidup, ya." Aku mengatakan itu masih dengan senyum. Sampai kamu tidak sadar, aku sudah mengalami masalah mental. Tapi aku terlihat baik-baik saja.

2. Karena aku orangnya gampang stres. Kemungkinan besar aku bakal kena masalah mental. Ditambah lagi, aku gak bisa cerita ke siapapun. Karena dia, laki-laki yang aku percaya mendengarkan ceritaku. Malah memilih mendengarkan cerita orang lain. Ya, aku gak lagi punya tempat cerita. Aku bisa depresi berat karena selalu memendam segalanya.

3. Kalau sudah depresi berat. Akan ada dua kemungkinan, aku membunuh diriku sendiri atau membunuh orang lain. 


Sementara, kemungkinan yang akan terjadi seperti itu. Jadi terserah dia saja. Yang penting aku sudah mengatakan konsekuensinya. Pilihan ada di dia. Aku gak perlu melarang-larang dia untuk gak poligami. Yang penting pahami aja 3 poin di atas. Kalau tidak ingin ketiga hal itu terjadi. Jangan lakukan "sebab"-nya.

Komentar

Postingan Populer