115

Cuma sahabat aku pas kelas 2 SMP yang tahu maksud kode itu. Awalnya iseng doang karena kedua temanku punya kode masing-masing untuk orang yang mereka suka. Sedangkan aku nggak ada. Mungkin lebih tepatnya aku gak lagi suka sama siapa-siapa saat itu. Jadi, pas ditanya, "Kamu lagi suka sama siapa, Rahma?"

Aku sempat mikir, siapa, ya? Siapa laki-laki di kelas yang lumayan untuk disukai. Tiba-tiba terbesitlah dia. Langsung aku sebut aja, deh, namanya ke mereka. 

"Kamu tau nggak nama panjangnya?"

"Gak tau. Panjang banget kayaknya."

Kami lalu berjalan ke kelas untuk mengintip absensi yang memang selalu ada di dalam laci meja guru. Nah, setelah tau namanya, sahabatku itu yang membuat kodenya. 

Mulai saat itu, kami sering perkara cinta.🤣 Aku dulu nggak begitu paham faedahnya apa. Tapi, seru aja. 

Hal absurb yang aku lakukan dalam sejarah hidupku. Kalau diingat-ingat sebenarnya aku malu banget. 

Pas itu guru lagi menjelaskan di kelas. Aku lupa mata pelajaran apa. Bukannya fokus mendengarkan guru. Aku malah memandangi dia dari jauh. Astagfirullah, lama banget pula. Dia nggak ada noleh juga. Heran sih, aku.

Waktu jam istirahat, aku ngajak dia ngobrol. Walaupun aku pendiam, aku kalau mau ngobrol sama seseorang bisa lama banget. Jadi, kita duduk berdua. Di meja paling depan. 

Aku sampe gak jajan pas istirahat karena itu. Tapi aku memang jarang jajan pas di sekolah. Jadi biasa aja. 

Sejak saat itu, dia sering tiba-tiba ngajak aku ngobrol. Kena kau. Canda. 

Aku udah lupa banget, momen apa aja yang terjadi saat itu. Dulu aku sering nulis tentang dia di buku harian gitu. Tapi, bukunya sudah hilang entah kemana. Alhasil aku ceritain yang aku ingat aja.

Itu pun nggak berlangsung lama. Pas kenaikan kelas 12, aku nggak lagi mikirin soal dia. Lebih fokus ke ujian. Walaupun teman-temanku pada pacaran semua. Alhamdulillahnya, gak ada yang nembak aku. Apa karena aku terlalu jelek. Atau karena aku terlalu fokus belajar (padahal aku bukan anak yang pintar).

Justru yang saat kelas 12 pacaran, malah dapat nilai UN tertinggi. WOIII, BUKAN BERARTI HARUS PACARAN BIAR NILAI UN TINGGI, YA. MIKIR DONG! NGGAK ADA RELEVANSINYA SAMA PACARAN.

Oke, takut banyak yang salah nanggapi. Apa kabar sahabatku? Mereka juga tetap jomlo sampe lulus SMP. 

Nggak masalah, sih. Toh, aku juga biasa aja. Tetap sendiri. 

Komentar

Postingan Populer