Without Friend

Aku ngerasa nggak punya teman.


Teman tetap ada, tapi aku nggak merasakan sosok teman yang menerima aku. Mungkin karena aku terlalu menyebalkan buat mereka. Jadinya mereka nggak mau membuat waktu hanya untuk berteman dengan orang aneh macam aku.


Dulu aku punya teman pas SMP, kami dekat banget, tapi sekarang udah jarang banget ngobrol. Sesekali aja chatan. Itu juga kalau penting banget. Atau karena memang dari aku sendiri yang terlalu kaku.


Teman SMA, kami dulu juga cukup dekat, tapi sekarang pada sibuk sama kegiatan masing-masing. Jadi juga jarang ngobrol. 


Jujur aku nggak pernah merasa bebas ngobrolin apa saja sama orang lain. Termasuk juga pada sahabatku.


Pas kuliah, aku juga ketemu teman dekat. Kami dekat mulai dari sebelum mulai kuliah. Awalnya dia cuma nyapa aja lewat chat. Tapi ternyata kami punya banyak hal yang hampir-hampir mirip. Dia juga asik diajak ngobrol. Kami chatan hampir setiap hari. Saat kami ketemu untuk pertama kalinya, dia juga humble banget. Nggak jauh beda sama di chat. 


Karena semenjak kuliah, kami jarang lagi ngobrol. Dia juga berpegang teguh sama susuatu. Itu hal baik, sih. Tapi, aku jadi ngerasa nggak bisa jadi diriku sendiri saat ngobrol sama dia lagi. Jadi sekarang pun kita sudah jarang ngobrol.


Aku juga punya teman dekat di kuliah. Satu orang. Kami itu juga punya banyak hal yang sama-sama kami sukai. Dia suka filsafat dan hal-hal berbau tasawuf. Aku juga suka banget hal itu sejak kuliah. Itu sebabnya kami jadi semakin dekat.


Aku itu orang yang cemburu banget, bahkan sama sahabat sendiri. Aku cemburu kalau dia asik sama teman yang lain. Aku tau, aku cuma orang yang baru hadir di hidup dia. Tapi, nggak tau juga.


Aku ngerasa jadi nggak punya teman lagi. Sedih banget. 


Aku nggak tau harus cerita ke siapa?


Aku cuma bisa menuliskannya di sini. Nggak pernah berharap ada yang baca. 


Cuma mau cerita aja.

Cerita yang tak pernah diceritakan.


Komentar

Postingan Populer